Sahabat Buletin Santri,
Allah SWT menciptakan kita berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan
keadaan yang bermacam-macam. Ada banyak kisah dari umat terdahulu yang telah
diceritakan oleh Allah dalam firman-Nya. Dari berbagai kisah tersebut, beberapa
diantaranya menceritakan tentang wanita-wanita dengan tipe yang berbeda-beda Setidaknya
ada lima tipe wanita yang disebutkan Allah SWT dalam Al-Quran.
Pertama, tipe pejuang.
Wanita tipe pejuang
memiliki kepribadian kuat. Ia berani menanggung risiko apa pun saat keimanannya
diusik dan kehormatannya dilecehkan. Tipe ini diwakili oleh Siti Asiyah binti
Mazahim, istri Fir'aun.
Walau berada dalam
cengkraman Fir'aun, Asiyah mampu menjaga akidah dan harga dirinya sebagai
seorang muslimah. Asiyah lebih memilih istana di surga daripada istana di dunia
yang dijanjikan Fir'aun. Allah SWT mengabadikan doanya:
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ آمَنُوا امْرَأَتَ
فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ
وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
(11)
"Dan Allah
membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia
berkata : Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan
selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum
yang zalim”. (QS At Tahriim [66]: 11).
Kedua, tipe wanita shalihah yang menjaga kesucian dirinya.
Tipe ini diwakili
Maryam binti Imran. Hari-harinya ia isi dengan ketaatan kepada Allah. Ia pun
sangat konsisten menjaga kesucian dirinya.
قَالَتْ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ
وَلَمْ أَكُ بَغِيًّا (20)
“Bagaimana akan ada
bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun
menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!”. (QS Maryam [19]: 20).
Karena keutamaan
inilah, Allah SWT mengabadikan namanya sebagai nama salah satu surat dalam
Al-Quran. Maryam pun diamanahi untuk mengasuh dan membesarkan kekasih Allah,
Isa putra Maryam (QS Maryam [19]: 16-34). Allah SWT memuliakan Maryam bukan
karena kecantikannya, namun karena keshalihan dan kesuciannya.
Ketiga, tipe penghasut, tukang fitnah dan biang gosip.
Tipe ini diwakili
Hindun, istrinya Abu Lahab. Al-Quran menjulukinya sebagai "Pembawa Kayu
Bakar" alias penyebar fitnah. Dalam istilah sekarang wanita penyiram
bensin.
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ
وَتَبَّ (1) مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ (2) سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ
لَهَبٍ (3) وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ (4) فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ
مَسَدٍ (5)
“Binasalah
keduatangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa. Demikian pula istrinya,
pembawa kayu bakar yang di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal”. (QS Al
Lahab [111]: 1-5).
Bersama
suaminya, Hindun bahu membahu menentang dakwah Rasulullah SAW, menyebar fitnah
dan melakukan kezaliman. Isu yang awalnya biasa, menjadi luar biasa ketika
diucapkan Hindun.
Keempat, tipe wanita penggoda.
Tipe ini diperankan
Zulaikha saat menggoda Nabi Yusuf. Petualangan Zulaikha diungkapkan dalam
Al-Quran, sebagaimana berikut :
وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ
وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ
رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ (23)
“Dan wanita
(Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan
dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, “Marilah ke
sini”. Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah
memperlakukan aku dengan baik. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan
beruntung”. (QS Yusuf [12]: 23).
Kelima, tipe wanita pengkhianat dan ingkar terhadap suaminya.
Allah SWT memuji
wanita yang taat kepada suaminya yang zalim, seperti dilakukan perempuan
Fir'aun (Siti Asiyah binti Mazahim). Namun, pada saat bersamaan Allah pun
mengecam perempuan yang bekhianat kepada suaminya (yang saleh). Istrinya Nabi
Nuh dan Nabi Luth mewakili tipe ini. Saat suaminya memperjuangkan kebenaran,
mereka malah menjadi pengkhianat dakwah.
ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ
نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ
فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ
ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ (10)
“Allah membuat istri
Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah
pengawasan dua orang hamba yang shaleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua
istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat
membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada
keduanya), Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” (QS At
Tahriim [66]: 10).
Wanita-wanita yang
dikisahkan Al-Quran ini hidup ribuan tahun lalu. Namun karakteristik dan sifatnya
tetap abadi sampai sekarang. Ada tipe pejuang yang kokoh keimanannya. Ada
wanita salehah yang tangguh dalam ibadah dan konsisten menjaga kesucian diri.
Ada pula tipe penghasut, penggoda dan pengkhianat. Terserah kita mau pilih yang
mana. Bila memilih tipe pertama dan kedua, maka kemuliaan dan kebahagiaan yang
akan kita dapatkan. Sedangkan bila memilih tiga tipe terakhir, kehinaan di
dunia dan kesengsaraan akhiratlah akan kita rasakan.
وَلَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ آيَاتٍ مُبَيِّنَاتٍ
وَمَثَلًا مِنَ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ
(34)
“Dan sesungguhnya
Kami telah menurunkan kepada Kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan
contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum Kamu dan pelajaran bagi
orang-orang yang bertakwa”. (QS An Nuur [24]: 34).
Termasuk dari tipe
manakah kita wahai Sahabat Buletin Santri? Wallaahu a'lam.
0 komentar:
Posting Komentar