Kementerian Sosial RI - Ratusan Taruna Siaga Bencana (Tagana)
langsung dikerahkan Kementerian Sosial sesaat setelah gempa mengguncang Jawa
Barat, Jum'at (16/1). Tagana tersebut bertugas menyisir dan mengevakuasi korban
akibat bencana alam tersebut.
"Tagana yang dikerahkan berasal dari Kabupaten
Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran,
Kabupaten Garut, dan Kota Banjar. Total ada lebih dari 234 personil," kata
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di sela-sela kunjungan kerjanya di Jawa
Timur, Minggu (16/12)
Seperti diketahui, gempa berkekuatan 6,9 skala Richter
mengguncang kawasan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, Jumat 15 Desember
2017 pukul 23.47 WIB.
Titik pusat gempa berada di 7.75 LS dan 108.11 BT atau 11 km
barat daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Pusat gempa berada di kedalaman
107 km.
Selain Tagana, Kementerian Sosial juga menerjunkan Tim
Layanan Dukungan Psikososial untuk memberikan trauma healing kepada para
pengungsi, utamanya kelompok rentan yaitu lansia, ibu hamil, difabel, dan
anak-anak.
Kementerian Sosial, lanjut Khofifah, telah mendistribusikan
bantuan logistik, kebutuhan permakanan dan tenda kepada warga yang membutuhkan
melalui posko yang di koordinir oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan Dinas
Sosial Kabupaten Kota setempat. Total bantuan logistik yang disalurkan Rp 893
juta.
"Logistik yang dikirim berupa lauk pauk, kid ware, food
ware, family kits, tenda serba guna, matras, selimut dan tenda gulung,"
terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga meminta kepala
daerah untuk segera mengeluarkan Surat Keterangan Darurat agar kebutuhan
logistik segera disebarkan (deploy).
"Sekarang yang saya mohon adalah SK Darurat dari bupati,
wali kota yang di daerahnya terdampak bencana alam mohon dengan sangat untuk
segerakan mengeluarkan SK Darurat. Karena dengan SK Darurat maka kebutuhan
logistik terutama cadangan beras pemerintah itu bisa segera di-deploy,"
tuturnya.
Dengan SK Darurat Bupati Wali Kota, kebutuhan logistik berupa
beras dapat dikeluarkan 100 ton. Jika beras tersebut sudah habis, maka dengan
SK Darurat Gubernur, dapat dikeluarkan 200 ton beras.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan
Sosial, Harry Hikmat mengatakan Hasil identifikasi yang berhasil dihimpun pasca
gempa bumi di Jawa Barat sampai dengan tanggal 16 Desember, pukul 24.00 WIB
sebanyak 13 orang mengalami luka ringan, 4 orang mengalami luka berat dan 1
orang meninggal dunia atas nama Dede Lutfi, warga Desa Gunungsari RT 04/02
Kecamatan Sadanaya, Kabupaten Ciamis.
"Dilapangan, tim telah mengidentifikasi kondisi rumah
warga yang rusak akibat bencana. Hasilnya ditemukan sebanyak 1.897 rumah dalam
kondisi rusak ringan, 245 rumah dalam kondisi rusak sedang, sementara sebanyak
336 rumah teridentifikasi rusak berat", ujarnya.
Sementara, untuk meringankan beban para korban, Kemensos
telah membuka sejumlah dapur umum lapangan (dumlap). Satu dumlap mampu
menyediakan hingga 1.000 porsi makanan.
"Pembentukan dapur umum ini sangat penting guna menjaga
kebutuhan dan suplai makanan pengungsi", imbuh Harry. www.kemsos.go.id
0 komentar:
Posting Komentar