Jakarta, NU Online
Kedaulatan bangsa Palestina kembali digoyang setelah Presiden
Amerika Serikat Donald Trump mengklaim Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Seketika pernyataan sepihak ini menuai kecaman banyak negara, termasuk
Indonesia karena AS dan Israel melanggar kesepakatan damai yang selama ini coba
dibangun.
Diplomasi kultural juga dilakukan oleh Nahdlatul Ulama (NU) untuk
membela kedaulatan bangsa Palestina. Hal ini menurut Ketua Umum Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj tidak lain karena bangsa Indonesia
juga mempunyai hutang budi kepada Palestina ketika memproklamirkan kemerdekaan
pada 17 Agustus 1945.
“Kita bangsa Indonesia mempunyai hutang budi kepada Palestina
karena merekah negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indoensia, setelah
itu Mesir kemudian diikuti oleh bangsa-bangsa lain,” ungkap Kiai Said kepada NU
Online sesaat sebelum Aksi 1712 digelar di Monas.
Terkait Aksi Bela Palestina yang dilaksanakan umat Islam Indonesia
pada Ahad hari ini di Monas Jakarta, Kiai Said sepenuhnya mendukung karena
alasan kedaulatan sesama bangsa harus dibela. Apalagi Palestina negara pertama
yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Terkait aksi bela Palestina ini, NU melalui sejumlah kader mudanya
telah melakukan aksi damai di depan Kedubes AS pada Jumat (8/12) lalu di
Jakarta untuk memprotes pernyataan Trump soal Yerusalem.
Kali ini, Kiai Said juga mempersilakan para warga NU untuk
melakukan aksi damai bersama elemen ormas lain. Namun, Kiai Said mengimbau
kepada para kader NU untuk tidak membawa atribut maupun bendera NU untuk
mengajak kepada ormas lain agar bergerak murni atas nama umat Islam Indonesia.
Aksi di Monas ini dikomandoi langsung oleh Ketua MUI Pusat yang
juga Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin dan H Marsudi Syuhud sebagai Ketua Pelaksana
Aksi. (Fathoni)
0 komentar:
Posting Komentar