Banyak dari kita yang masih
belum bisa menentukan mana musuh dan mana kawan kita yang sebenarnya.
Kemunafikan seseorang kadang membuat kita kesulitan untuk memutuskan akan
menjadikannya musuh atau kawan. Fenomena seperti inilah yang saat ini
menyelimuti kehidupan seorang muslim, khususnya di Indonesia. Rasa bangga
terhadap organisasi masing-masing membuat mereka tidak sadar bahwa sebenarnya
orang-orang yang mereka bela mati-matian adalah musuh yang seharusnya mereka
perangi. Organisasi keagamaan yang ada di Indonesia seperti NU (Nahdhlatul Ulama), Muhammadiyah, HTI (Hizbut Tahrir
Indonesia) dan organisasi lainnya seakan mempunya skat dan mengklaim bahwa
organisasi mereka adalah organisasi yang paling benar. Sehingga, tak jarang diantara
mereka yang mempunyai perbedaan pemikiran memicu adanya tindakan yang terkesan
menjatuhkan antara satu dan yang lainnya.
Sebenarnya yang harus
disadari oleh organisasi-organisasi keagamaan yang ada di Indonesia adalah musuh yang
seharusnya mereka perangi, bukan saudara seagama yang hakikatnya sama-sama
memperjuangkan agama Allah. Sangat miris jika dalam kubu muslim sendiri banyak
yang saling menjatuhkan dan bahkan mencaci saudara seimannya. Mereka sibuk
memperbaiki nama organisasi ketimbang nama agama mereka. Sehingga, sadar atau tidak, sikap mereka yang
melebih-lebihkan organisasi mereka sendiri cenderung menjatuhkan organisasi
saudara mereka, dan yang diuntungkan dari situasi seperti ini adalah musuh
mereka, yaitu orang-orang non muslim.
Mari melihat sejarah yang
terjadi pada masa Rasulullah, dimana kaum Muhajirin dan Anshar bersatu dan
bersama-sama melawan kaum kafir Quraisy. Seandainya kaum Muhajirin dan Anshar
tidak sadar siapa kawan dan siapa lawan, bisa jadi kemenangan akan diraih oleh
pihak musuh, tapi pada kenyataannya, mereka saling bergandengan tangan untuk
menjatuhkan kaum kafir Quraisy (tujuan kaum Anshar dan Muhajirin sama). Pada dasarnya, perbedaan antara satu dengan yang
lainnya pasti ada, apalagi dalam sebuah organisasi, tapi dibalik perbedaan itu,
harusnya kita tetap sadar bahwa kita mempunya hak dan kewajiban terhadap
saudara kita sendiri, dimana kita harus memenuhi kewajiban kita terhadap
saudara sesama muslim dan berhak mendapatkan hak kita dari
saudara kita. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
“Hak seorang muslim terhadap
muslim lainnya ada enam yaitu: 1. Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkan
salam, 2. Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, 3. Jika ia meminta
nasehat kepadamu maka berilah ia nasehat, 4. Jika ia bersin dan mengucapkan
“Alhamdulillah” maka do’akanlah dengan “yarhammukallah,” 5. jika ia sakit maka
jenguklah, dan 6. Jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya.” (HR.
Muslim)
Hadits diatas menggambarkan
bagaimana kita sebagai umat muslim harusnya saling menghargai hak-hak saudara
kita. Persatuan umat Islam saat ini merupakan kebutuhan yang mendesak, karena
agama mayoritas di negeri ini adalah Islam, maka kestabilan negara tergantung dari umat Islam sendiri.
Melihat kembali kejadian beberapa bulan yang lalu yang sempat mneghebohkan
negeri ini, yaitu permasalahan penistaan agama (Surat Al-Maidah ayat 51) dimana
kejadian ini sempat mempersatukan umat Islam untuk bersama-sama menjatuhkan non muslim yang telah menistakan agama, walaupun
ada beberapa orang yang masih memberikan dukungan pada penista agama dengan
alasan mereka sendiri, tapi melihat umat Islam yang diselimuti emosi, kestabilan negara sempat terganggu. Ini merupakan bukti
jika umat Islam bersatu akan membuat musuh gentar, dan kemarahan umat Islam akan
membuat kestabilan negara terganggu.
Saat ini, yang perlu
dilakukan oleh ormas-ormas Islam adalah bersatu, karena musuh-musuh Islam saat
ini tidak menyerang dengan fisik, tapi dengan pemikiran, yang kita tak sadar
bahwa pemikiran kita telah diracuni oleh musuh-musuh kita sendiri. Jika
musuh-musuh Islam melihat bahwa ada keretakan antar ormas-ormas Islam, maka hal
tersebut akan membuat mereka semakin gencar untuk menyerang umat muslim, karena
mereka berpikir bahwa di kubu Islam sendiri sudah terpecah belah, maka akan sangat gampang
bagi mereka untuk membuat umat Islam tunduk terhadap mereka. Menentukan kawan
atau lawan adalah hal yang harus kita sadari mulai dari sekarang. Alangkah
indahnya jika satu ormas mendukung kegiatan ormas lain, asal kegiatan tersebut tidak
merugikan agama, kenapa tidak? bukan menghalang-halangi untuk mencari citra
oraganisasi sendiri. Ini yang sebenarnya membahayakan posisi umat Islam, mereka
mencaci kegiatan organisasi lain dengan alasan agar nama Islam tidak buruk,
tapi pada kenyataannya, mereka melakukan itu untuk mengunggulkan organisasi
mereka sendiri.
Bukankah sudah jelas apa yang
disampaikan oleh Allah dalam kitab-Nya, surat An-Nahl ayat 90. “Sesungguhnya
Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan
kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
Artikel ini ditulis bukan
untuk membela suatu ormas dan menjatuhkan ormas lainnya. Tapi, artikel ini
ditulis semata-mata ingin mengingatkan bahwa sebagai umat Islam, sudah
seharusnya kita bersatu. Kita mempunyai tujuan yang sama yaitu membela dan
memperjuangan agama. Kita adalah saudara. Tak apa jika kita mempunyai
organisasi yang berbeda-beda, tapi tak seharusnya kita lupa bahwa sesama umat
muslim harus saling mendukung satu sama lainnya, selama hal itu tidak melanggar
hukum syara’. Kita satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka
anggota tubuh yang lain juga akan merasakan sakit. Inilah gambaran yang
sebenarnya tentang umat muslim.
Semoga dengan adanya artikel
ini bisa membuat kita sama-sama sadar bahwa kita adalah saudara yang harus
melindungi saudaranya yang lain. Terlebih untuk ormas-ormas Islam khususnya di
Indonesia (NU, Muhammadiyah, HTI dan lainnya). Mari bersama bergandengan
tangan, saling membantu, saling mengingatkan jika ada yang salah dengan cara
yang ahsan, dan membentuk masyarakat yang lebih mencintai agamanya.
Lucky Club Casino Site 2021 - Lucky Club
BalasHapusLucky Club casino site · Deposit and use your Lucky Club Visa to transfer funds. · Register luckyclub.live a new account with Lucky Club Casino · Make a deposit to receive your