Ratusan
santri pondok pesantren Nurul Ulum Kota Blitar, menggelar shalat ghaib untuk
mendoakan mantan Ketua Pengurus Besar NU (PBNU) KH Hasyim Muzadi yang wafat,
pada Kamis (16/03). Shalat Ghaib tersebut digelar di Masjid Baitul A’la yang
berada di lokasi Ponpes Nurul Ulum Kota Blitar, usai melaksanakan shalat
Dzuhur. Tak hanya ratusan santri, para ustadz perguruan juga ikut serta dalam
shalat ghaib tersebut.
Ali Mahfud
Shidiq, salah satu ustadz di Ponpes Nurul Ulum mengatakan, jika warga Nahdliyin
Kota Blitar sangat kehilangan sosok KH Hasyim Muzadi. Apalagi setahun yang
lalu, KH Hasyim Muzadi juga sempat berkunjung ke Ponpes Nurul Ulum.
"Tentunya
kami merasa sangat kehilangan dengan wafatnya kiai Hasyim. Bagi kami, beliau
adalah sosok bapak yang sangat peduli dengan pendidikan. Selain itu, ini juga
kewajiban kita sebagai umat muslim untuk saling mendoakan," papar Ali
Mahfud Shidiq, usai melaksanakan shalat ghaib, Kamis (16/03).
Menurut Ali
Mahfud Shidiq, bagi Ponpes Nurul Ulum, KH Hasyim Muzadi dikenal sebagai sosok
muslim intelektual. Serta sangat mendukung dengan adanya lembaga pendidikan NU
di Kota Blitar.
"Beliau
adalah panutan kami. Di dunia pendidikan beliau sangat mendukung adanya lembaga
pendidikan NU," paparnya.
Hal senada
juga diungkapkan Syifa' Nurda Mu'affa (17), salah satu santri perguruan Ma'arif
NU Kota Blitar. Menurut santri asal kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar ini,
KH Hasyim Muzadi menjadi salah satu inspirasi bagi santri, untuk bangga menjadi
warga NU.
"Banyak
petuah-petuah beliau saat berkunjung ke sini yang masih selalu saya ingat,
salah satunya beliau pernah berpesan kepada para santri untuk rajin belajar,
pantang menyerah, dan bangga jadi warga NU," tuturnya.
Syifa'
menambahkan, di mata santri Ponpes Nurul Ulum, KH Hasyim Muzadi merupakan sosok
yang sangat ramah. Saat kunjunganya setahun lalu, bahkan KH Hasyim Muzadi
selalu menyapa dan tersenyum kepada setiap santri yang ia temui. (SNM)
0 komentar:
Posting Komentar