Kamis, 23 Maret 2017

Santri Nurul Ulum Menggelar Sholat Ghaib


Ratusan santri pondok pesantren Nurul Ulum Kota Blitar, menggelar shalat ghaib untuk mendoakan mantan Ketua Pengurus Besar NU (PBNU) KH Hasyim Muzadi yang wafat, pada Kamis (16/03). Shalat Ghaib tersebut digelar di Masjid Baitul A’la yang berada di lokasi Ponpes Nurul Ulum Kota Blitar, usai melaksanakan shalat Dzuhur. Tak hanya ratusan santri, para ustadz perguruan juga ikut serta dalam shalat ghaib tersebut.
Ali Mahfud Shidiq, salah satu ustadz di Ponpes Nurul Ulum mengatakan, jika warga Nahdliyin Kota Blitar sangat kehilangan sosok KH Hasyim Muzadi. Apalagi setahun yang lalu, KH Hasyim Muzadi juga sempat berkunjung ke Ponpes Nurul Ulum.
"Tentunya kami merasa sangat kehilangan dengan wafatnya kiai Hasyim. Bagi kami, beliau adalah sosok bapak yang sangat peduli dengan pendidikan. Selain itu, ini juga kewajiban kita sebagai umat muslim untuk saling mendoakan," papar Ali Mahfud Shidiq, usai melaksanakan shalat ghaib, Kamis (16/03).
Menurut Ali Mahfud Shidiq, bagi Ponpes Nurul Ulum, KH Hasyim Muzadi dikenal sebagai sosok muslim intelektual. Serta sangat mendukung dengan adanya lembaga pendidikan NU di Kota Blitar.
"Beliau adalah panutan kami. Di dunia pendidikan beliau sangat mendukung adanya lembaga pendidikan NU," paparnya.
Hal senada juga diungkapkan Syifa' Nurda Mu'affa (17), salah satu santri perguruan Ma'arif NU Kota Blitar. Menurut santri asal kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar ini, KH Hasyim Muzadi menjadi salah satu inspirasi bagi santri, untuk bangga menjadi warga NU.
"Banyak petuah-petuah beliau saat berkunjung ke sini yang masih selalu saya ingat, salah satunya beliau pernah berpesan kepada para santri untuk rajin belajar, pantang menyerah, dan bangga jadi warga NU," tuturnya.
Syifa' menambahkan, di mata santri Ponpes Nurul Ulum, KH Hasyim Muzadi merupakan sosok yang sangat ramah. Saat kunjunganya setahun lalu, bahkan KH Hasyim Muzadi selalu menyapa dan tersenyum kepada setiap santri yang ia temui. (SNM)

0 komentar:

Posting Komentar

Tim Redaksi Buletin Santri Nurul Ulum. Diberdayakan oleh Blogger.